Minggu, 18 November 2012

Tekhnik Budi daya bawang Merah Brebes



Pedoman Teknis :

a. Pemilihan Bibit Bibit bawang merah dipilih yang sehat : warna mengkilat, kompak/tidak keropos, kulit tidak luka dan telah disimpan 2-3 bulan setelah panen).

Kultivar atau varietas yang dianjurkan adalah :
- Dataran rendah : Kuning, Bima Brebes, Bangkok, Kuning Gombong, Klon No. 33, Klon No. 86.

- Dataran mediun atau tinggi : Sumenep, Menteng, Klon No. 88, Klon No. 33, Bangkok2.

b. Kultur


Teknis Pembuatan bedengan untuk pertanaman bawang merah dilakukan sebagai berikut :

 - Pada Lahan bekas sawah Dibuat bedengan dengan lebar 1.50-1.75 m. Diantara bedengan dibuat parit dengan lebar 0.5 m dan kedalaman 0.5 m. Tanah di atas bedengan dicangkul sedalam 20 cm sampai gembur.

 - Pada Lahan kering Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 20 cm sampai gembur.

Dibuat bedengan dengan lebar 1.20 m dan tinggi 25 cm. Jarak tanam bawang merah pada musim kemarau 15x15 cm atau 15x20 cm, sedang pada musim hujan 15x20 cm atau 20x20 cm. Jika pH tanah kurang dari 5.6, dilakukan pengapuran dengan menggunakan Kaptan atau Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 1-1.5 ton/ha.

 c. Pemupukan Pupuk dasar diberikan 1 minggu sebelum tanam yaitu 15-20 ton.ha pupuk kandang atau  5-10 ton/ha kompos matang ditambah 200 kg/ha TSP.

Pupuk disebar dan diaduk rata sedalam lapisan olah. Jika umur simpan bibit yang akan ditanam kurang dari 2 bulan, dilakukan "pemogesan & quot; (pemotongan ujung umbi) kurang lebih 0.5 cm untuk memecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tunas tanaman. Kemudian umbi bibit ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi. Penyiraman dilakukan sesuai dengan umur tanaman :

- umur 0-10 hari, 2 x/hari (pagi dan sore hari)

 - umur 11-35 hari, 1 x/hari (pagi hari)

- umur 36-50 hari, 1 x/hari (pagi atau sore hari) Pemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 hari dan umur 30-35 hari setelah tanam.

Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah :

Urea 75-100 kg/ha, ZA 150-250 kg/ha,

Kcl 75-100 kg/ha.

Pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman. Penyiangan minimal dilakukan dua kali/musim, yaitu menjelang dilakukannya pemupukan susulan.

 3. Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan)

a. Hama ulat bawang (Spodoptera spp). Serangan hama ini ditandai dengan bercak putih transparan pada daun. Pengendaliannya adalah : - Telur dan ulat dikumpulkan lalu dimusnahkan - Pasang perangkap ngengat (feromonoid seks) ulat bawang 40 buah/ha - Jika intensitas kerusakan daun lebih besar atau sama dengan 5 % per rumpun atau telah ditemukan 1 paket telur/10 tanaman, dilakukan penyemprotan dengan insektisida efektif, misalnya Hostathion 40 EC, Cascade 50 EC, Atabron 50 EC atau Florbac.

b. Hama trip (Thrips sp.) Gejala serangan hama thrip ditandai dengan adanya bercak putih beralur pada daun. Penanganannya dengan penyemprotan insektisida efektif, misalnya :

Mesurol 50 WP atau Pegasus 500 EC.

c. Penyakit layu Fusarium Ditandai dengan daun menguning, daun terpelintir dan pangkal batang membusuk. Jika ditemukan gejala demikian, tanaman dicabut dan dimusnahkan.

 d. Penyakit otomatis atau antraknose Gejalanya : bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan pada bercak tersebut yang menyebabkan daun patah atau terkulai.

-Untuk mengatasinya, semprot dengan fungisida Daconil 70 WP atau Antracol 70 WP.

 e. Penyakit trotol Ditandai dengan bercak putih pada daun dengan titik pusat berwarna ungu. Gunakan fungisida efektif, antara lain Antracol 70 WP, Daconil 70 WP, dll untuk membasminya.

4. Panen dan Pasca Panen - Untuk bawang konsumsi, waktu panen ditandai dengan 60-70% daun telah rebah, sedangkan untuk bibit kerebahan daun lebih dari 90%. Panen dilakukan waktu udara cerah. Pada waktu panen, bawang merah diikat dalam ikatan-ikatan kecil (1-1.5 kg/ikat), kemudian dijemur selama 5-7 hari).

 - Setelah kering & quot;askip & quot; (penjemuran 5-7 hari), 3-4 ikatan bawang merah diikat menjadi satu, kemudian bawang dijemur dengan posisi penjemuran bagian umbi di atas selama 3-4 hari. Pada penjemuran tahap kedua dilakukan pembersihan umbi bawang dari tanah dan kotoran. Bila sudah cukup kering (kadar air kurang lebih 85 %), umbi bawang merah siap dipasarkan atau disimpan di gudang.Kemasan bawang

5. Usaha tani Bawang Merah Penggunaan input pada usaha tani bawang merah dilakukan secara intensif. Input tertinggi pada tenaga kerja (37% tinggi). Sedangkan input bibit (33%) menempati urutan kedua di dataran rendah dan kedua di dataran tinggi adalah input pestisida (15 %). Kriteria kualitas yang dikehendaki oleh konsumen rumah tangga adalah :

 - Umbi berukuran besar

 - Bentuk umbi bulat

- Warna kulit merah keunguan

- Umbi kering askip Sedangkan konsumen luar (untuk ekspor) yang dikehendaki adalah :

 - Umbi berukuran besar

- Bentuk umbi bulat

- Wana kulit merah muda

- Umbi kering lokal

Anda dapat mengcopi artikel diatas dengan catatan tetap mencantumkan sumber dan alamat blog ini, jadilah pengguna blogger yang baik..,silahkan tambahkan komentar.

Sumber : www.deptan.go.id/teknologi/horti/tbw_merah.html

Bawang Merah Brebes (Kali Kamal)

  (Gambar 1. Bawang Merah saat panen)
 (Allium Cepa Var Agregatum L) 

Bawang merah & bawang putih telah menjadi unsur penting dalam dunia kuliner modern. Bawang merah & bawang putih memiliki  rasa lembut jika ditambahkan  pada masakan oriental pedas, Meksiko, Perancis dan Mediterania. Penggunaan bawang merah juga berkembang di masakan tradisional, berkat karakter khas bawang merah, lebih nyata dan lebih manis daripada bawang putih. Tidak mengherankan, bawang merah adalah bumbu pelezat masakan utama dalam banyak masakan ikan, daging dan sayuran. Dan perlu anda ketahui bawang merah juga menjadi obat herbal yang sangat mujarab untuk kesehatan kita.

Bawang merah dapat ditemukan di banyak negara. Beberapa negara memiliki varietas bawang merah yang berbeda. Perbedaan mungkin nyata, tergantung pada varietas yang ditanam khas tradisional atau lokal. Di Asia, bawang merah biasanya mempunyai ukuran lebih kecil dan lebih bulat dengan warna kemerahan. Di Perancis, semua bawang merah bagaimanapun, sebaiknya semua bawang merah lebih memanjang dan warna bawang merahlebih coklat kemerahan. Di Belanda, bawang merah lebih bulat, Di Denmark semua bawang merah berwarna kuning-coklat tradisional.

Bawang merah terkenal dengan bahasa latinnya Allium cepa L. atau di Indonesia dikenal dengan nama bawang merah, Red Onion dalam bahasa inggris. Bawang merah sering disebut juga dengan nama berambang. Tanaman bawang merah ini banyak ditanam orang di sawah ataupun ladang yang cukup memperoleh sinar matahari serta daerah yang terdapat angin tumbang (jawa). Tanaman bawang merah juga merupakan tumbuhan berumpun dan berumbi lapis ini berwarna keungu-unguan dan berbau tajam. Tanaman bawang merah adalah tanaman semusim. tanaman bawang merah juga juga tidak berbatang dan daunnya berwarna hijau panjang, berbentuk tabung yang ujungnya lancip. Bunga tanaman bawang merah adalah berwarna putih kemerah-merahan. Pada saat ini umbi bawang merah maupun daun bawang merah sehari-hari dipakai untuk mengharumkan dan menyedapkan berbagai makanan. Sebagai penyedap masakan, daun bawang merah merupakan makan populer direstoran-restoran. Namun bawang merah juga sering dipakai dalam berbagai ramuan obat tradisional. Baik umbi bawang merah maupun daun bawang merah bisa dijadikan obat tradisional. Orang lnggris juga sering menyebutnya dengan nama shalot, dan bawang merah juga merupakan penyedap masakan terbaik yang sering dimakan orang bule. Biasanya umbi bawang merah sering diiris tipis dan digoreng maupun sebagai bumbu dari pada produk mie instan. Hampir semua masakan soup pasti menggunakan bawang merah yang udah digoreng atau sering disebut dengan bawang goreng. Untuk daun bawang merah juga sering dicampur dengan soup ayam atau digoreng bareng daging sapi. Umbi bawang merah & daun bawang merah adalah merupakan makanan yang banyak mengandung vitamin dan sangat bergizi. Hampir semua restoran besar menggunakan daun bawang merah dan umbi bawang merah sebagai bumbu pelezat makanan di dunia. Jadi  umbi bawang merah & daun bawang merah adalah merupakan komoditi dunia yang tetap dibutuhkan selama manusia masih didup di muka bumi. Umbi bawang merah & daun bawang merah merupakan salah satu sumber penghasil para petani di pesaan, khususnya petani umbi bawang merah & daun bawang merah.

Kandungan & Manfaat:
Karena mengandung flavonglikosida, ia dianggap anti radang, pembunuh bakteri, sedangkan kandungan saponinnya mengencerkan dahak. Ia juga memiliki sejumlah zat lain yang berkhasiat menurunkan panas, menghangatkan, memudahkan pengeluaran angin dari perut, melancarkan pengeluaran air seni, mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol, dan kadar gula dalam darah. Menurut penelitian terakhir,
bawang merah juga bisa mencegah kanker karena kandungan sulfurnya. Umbi lapisnya mengandung zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan C.

 
 (Gambar 2. Bawang Merah Hasil butikan (istilah Brebes))
Kegunaan dari bawang merah :
1. Demam pada anak
2. Perut kembung, muntah-muntah
3. Masuk angin
4. Kerokan
5. Batuk
6. Disentri
7. Hipertensi
8. Diabetes
9. Kutu air / kakirangen
10. Bisul/ luka
11. Payudara bengkak / mastitis
12. Melancarkan air seni pada anak disertai demam
13. Sariawan
Wah kalo sudah terbukti bahwa
bawang merah sangat besar manfaatnya ga ada alesan buat aku menolaknya dalam menu harian aku.
  
Bawang merah   juga merupakan  bagian penting dari bumbu masakan, baik untuk masakan rumah tangga, restoran  maupun  industri  makanan  , di samping itu bawang merah juga bisa  di manfa'atkan sebagai obat herbal.
      
Bawang merah memiliki nama lokal di antaranya :
Bawang    abang    mirah   (Aceh),  Bawang  abang (Palembang ) , Dasun merah (Minangkabau) , Bawang suluh (Lampung),   Bawang   beureum   (Sunda), Brambang  abang  (Jawa), Bhabang merah (Madura), dan masih banyak  lagi yang lainnya, masing -masing daerah memiliki sebutan tersendiri.

        Di Indonesia  saat ini penghasil terbesar
bawang merah  ada  di daerah Kabupaten Brebes yang terletak Propinsi  Jawa  Tengah  diantaranya daerah :Dukuh Kali Kamal,Kedunguter, Pasar batang, Limbangan, dan daerah-daerah lainnya.  .  Di  samping sebagai sentra penghasil    bawang merah  ,  Brebes  di  kenal juga dengan  telor asinnya.

keterangan lebih lengkap klik : www.bawangmerahputih.com 








Apa itu hujan asam?



Istilah hujan asam pertama kali digunakan Robert Angus Smith pada tahun 1972. Ia menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah kawasan industri di bagian utara Inggris. Hujan asam ini pada dasarnya merupakan bagian dari peristiwa terjadinya deposisi asam.
Deposisi asam terdiri dari dua jenis, yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa kerkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran.
Sedangkan deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran. Hujan secara alami bersifat asam karena Karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Hujan pada dasarnya memiliki tingkat keasaman berkisar pH 5,6. Apabila hujan terkontaminasi dengan karbon dioksida dan gas klorine yang bereaksi serta bercampur di atmosphere sehingga tingkat keasaman lebih rendah dari pH 5,6 disebut dengan hujan asam.
Pada dasarnya kejadian Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran (Bahan Bakar Fosil) BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengandung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).
 
Lalu apa akibat dari Hujan Asam khususnya hewan dan tumbuhan?

Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum diserap pohon untuk tumbuh. Kemudian, akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, terserang penyakit, kekeringan dan mati. Tidak hanya pepohonan (tumbuhan), hewan pun memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Jenis-jenis hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Hewan lain pun akan terancam pula apabila kondisi hujan asam yang terus menerus mengakibatkan kematian tumbuhan dalam jumlah yang cukup banyak sehingga ketergantungan hewan terhadap sumber makanan semakin sedikit.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah Hujan Asam?
Ada cara yang mudah dan murah untuk mencegah terjadinya hujan asam. Yaitu dengan melakukan penghematan energi. Penghematan energi mempunyai keuntungan dalam mengurangi CO2 selain mengurangi emisi lainnya. Namun, tentunya bersifat fleksibel, sehingga terdapat pilihan yang luas yang bisa dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat


REFERENCE

Platt U., "Differential optical absorption spectroscopy (DOAS)", in Air Monitoring by Spectroscopic Techniques. Chem. Anal. Ser., 127, 27-84, 1994

J. P. Burrows et al., The Global Ozone Monitoring Experiment (GOME): Mission Concept and First Scientific Results, vol. 56(2), pp. 151-175, 1999.

Eisinger, M., and J. P. Burrows, Tropospheric Sulfur Dioxide observed by the ERS-2 GOME Instrument. . Journal of Atmospheric sciences, , No. 25, pp. 4177-4180, 1998. Geo phys. Res. Letter, 1995.

Read, W. G., L. Froidevaux, and J. W. Waters, 1993: Microwave limb sounder measurement of stratospheric SO2 from the Mt. Pinatubo volcano. Geophys. Res. Lett., 20, 1299-1302.

Boucher et al.:2003; Sensitivity of atmospheric sulphur to DMS flux and oxidation, Atoms. Chem. Phys., 3, 49-65, 2003

Richter, A., M. Eisinger, A. Ladstätter-Wei_enmayer, and J. P. Burrows, DOAS zenith sky observations. 2. Seasonal variation of BrO over Bremen (53_N) 1994{1995, J. Atm. Chem.,in press, 1998a.

Wagner, T., K. Chance, U. Frieß, M. Gil, F. Goutail, G. Hönninger, P.V. Johnston, K. Karlsen-Tornkvist, I. Kostadinov, H. Leser, A. Petritoli, A. Richter, M. Van Roozendael, U. Platt, Correction of the Ring effect and I0-effect for DOAS observations of scattered sunlight Proc. of the 1st DOAS Workshop, Heidelberg, 13., 14. Sept., Heidelberg, Germany, 2001.




Tahap-Tahap Pemikiran Strategi Nasional


1.Telaahan Strategi
            Telaahan strategi adalah suatu kajian trhdp lingkungan akan yang akan berpengaruh kepada strategi yang akan ditempuh.Dalam menelaah lingkungan politik nasional ini perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut soal-soal :pembidangan,sasaran,pedoman pelaksanaan,sikap dan pendirian serta pengendalian perencanaan.
a.         pembidangan:Politik nasional mencakup sector-sektor ideologi,politik,ekonomi,social budaya dan hankam.
b.         Sasaran-sasaran masing-masing bidang ditentukan sehingga tujuan politik nasional dpt dicapai.
c.         Pedoman pelaksanaan yg mencakup:
            1).Usaha pembiayaan.
            2).Pengadaan,pengembangan,pengarahan sumber-sumber material,tenaga manusia dan                kekuatan immaterial.
            3).Pengerahan usaha dan tindakan diantara sikap umum trhdp pengadaan modal,sikap dlm hal yg mengenai hamkamnas seperti system hamkamrata,memelihara perdamaian dunia dan lain sebagainya dg mengunakan prinsip-prinsip prioritasnya.
            4).Penentuan periode wktu.
d.         Sikap dan pendirian,mengariskan sikap dan pendirian thdp masalah-masalah nasional maupun international.
e.         Pengendalian perencanaan dituangkan dlm strategi nasional.

2. Perkiraan Strategi Nasional
                        Langkah utama kearah formulasi suatu perkiraan nasional yg bersifat stategis berdasarkan hasil telaah stategis,yaitu melaksanakan analisis menurut urutan trtentu;menentukan sasaran-sasaran yg dipilih,dan cara bertindak menurut cara yg dipilih.Analisi secara beruntun ini adl prosedur yg disebut sbgai perkiraan strategi nasional.
                       

Pada umumnya perkiraan strategi nasional terdiri dari :
            a. Mempelajari lingkungan
            b. Pengembangan sasaran alternatif dan cara bertindak.
            c. Analisis kekuatan
            d. Batas waktu penilaian strategis
3.         Tingkat  Perencanaan
                        Untuk mencapai sasaran tersebut perlu disusun rencana dalam bentuk program-program yang meliputi:
            a. perencanaan jangka panjang
            b. perencanaan jangka menengah
            c. perencanaan jangka pendek
4.         Angaran dan Pembiayaan
                        Suatu strategi nasional harus dikembangkan tanpa mengabaikan masalah anggaran,yaiti implikasi anggaran dlm hbnganya dg ekonomi nasional,dan keseluruhan prospek anggaran serta kebutuhan-kebutuhan yg prlu didahului persiapannya dlm menunjang program nasional.
5.         Data dan Informasi
                        Pengumpulan data dan pengolahan data merupakan suatu keharusan dalam suatu administrasi dan manajement yang efisien dan menyeluruh didlm pencapaian sasaran. Data tidak lain dari bahan-bahan untuk mendapat informasi,/mengolah data,mengungkapkan informasi-informasi ttg factor intern dan ekstern yng didapat dari organisasi yang dinamis.

D.        Politik Pembangunan Nasional, Manajemen Nasional dan Implementasi Otonomi Daerah 
1.         Politik Pembangunan Daerah
                        Politik nasional dewasa ini adl politik pembangunan.Sebagaimana diketahui bahwa tugas yang diberikan oleh UUD 1945 kepada pemerintah Indonesia adalah pembangunan bangsa Indonesia.
2.         Manajem Nasional
                        Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah system,oleh karena itu lebih tepat apabila kita menggunakan istilah system manajemen nasional.
                        Proses penyelenggaraanya meliputi siklus kegiatan berupa :
            a. Perumusan kebijakan
            b. Pelaksanaan kebijakan
            c. Penilaian hasil kebijakan
                        Secara sederhana  dapat dikatakan bahwa unsur-unsur pokok system manajemen nasional dalam bidang ketatanegaraan meliputi :
            a.Negara sebagai “organisasi kekuasaan”
            b.Bangsa Indonesia sebagai “pemilik Negara”
            c.Pemerintah sebagai “manajer atau pengelola negara’
            d.Masyarakat sebagai unsur “penunjang dan pemakai”
                        Sejalan dg pokok pikiran diatas,maka unsure utama simenas secara structural tersususn atas 4 (empat) tatanan yaitu :
            a.Tata Laksana Pemerintah (TLP)
            b.Tata Administrasi Negara (TAN)
            c.Tata Politik Nasional (TPN)
            d.Tata Kehidupan Masyarakat (TKM)

3.         Otonomi Daerah
                        Otonomi daerah adl kewenangan otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dg peraturan per-uu-ngan. Sedangkan daerah otonom adl kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan NKRI.
                        Masalah otonomi daerah sekarang ini diatur dlm UU.No.32 TH 2004 ttg pemerintah daerah.Ketentuan tersebut mengantikan UU No,22 th 1999 yang mengatur hal yang sama.Hal ini sangat berbeda dengan  UU No.5 th 1974 yg sifatnya sangat sentralistis.
                        Otonomi daerah yang luas sebagaimana diatur dalam UU tsbt diberlakukan mulai th 2001.Persoalan yg sangat dirasakan terutama adl adanya daerah-daerah tertentu yang potensi kekayaanya sngat terbatas,sehingga mengalami kesulitan untuk membiayai penyelangaraan otonomi daerah.Oleh karena itu maka pemberian otonomi yg luas kpd daerah ,disamping merupakan peluang juga merupakan tantangan ,yaitu tantangan utk bisa mandiri dlm membiayai penyelangaraan urusan pemerintah didaerah masing-masing.

Daftar Pustaka :
Pendidikan.Pancasila,UnnesPress.